Scroll untuk baca artikel
KriptoTrading

7 Indikator Kripto Penting dalam Analisa Teknikal Kripto

149
×

7 Indikator Kripto Penting dalam Analisa Teknikal Kripto

Sebarkan artikel ini
teknikal kripto

Seorang investor perlu memahami indikator Kripto agar dapat memprediksi pasar mata uang tersebut. Namun apakah kamu sudah memahami bagaimana caranya mengenali berbagai macam indikator yang bagus untuk investasi jenis ini?

Para trader yang sudah mendalami pasar uang crypto biasanya akan menggunakan cara-cara tertentu. Tujuannya adalah memprediksi dan menilai dengan tepat setiap pergerakan pasar mata uang.

Salah satu caranya adalah dengan menerapkan sebuah pendekatan. Memang jika dianalisa ada berbagai macam pendekatan yang bisa diterapkan oleh para trader pemula maupun investor kawakan.

Indikator crypto terbaik akan membantu trader menemukan peluang di setiap kesempatan. Satu dari pendekatan yang dikenal dalam pasar mata uang kripto adalah analisa teknikal.

Prediksi menggunakan analisis berbasis teknik sebenarnya gambaran grafis. Teknik tersebut akan menangkap setiap tren dan pola pergerakan harga maupun volume perdagangan antar waktu di pasar kripto.

Bahkan indikator berbasis grafis akan membantu kamu agar menemukan gambaran pergerakan posisi beli maupun jual. Terlebih posisi yang belum ditutup di dalam pergerakan bursa derifatif.

Kamu dapat memanfaatkannya selagi masih berkecimpung dalam pasar mata uang kripto. Seperti memprediksi harga dari sebuah instrumen investasi di masa depan dan kondisi pasar setiap saat.

7 Indikator Kripto Berbasis Analisa Teknikal yang Penting

Setiap trader dapat menerapkan analisa dengan basis grafis. Seperti dengan menerapkan 7 indikator yang populer di kalangan trader di bawah ini bisa kamu terapkan untuk mendapatkan cuan besar.

  • Indikator Moving Average atau MA

Moving average atau MA merupakan indikator yang berfungsi menampilkan rata-rata setiap pergerakan harga di dalam sebuah periode. Karakteristiknya dapat disebut sebagai indikator sejuta umat bagi kebanyakan trader.

Baca Juga  Cara Bermain Saham Online untuk Investasi Jangka Panjang

Hal ini lantaran salah satu indikator trading crypto tersebut terlihat sederhana. Bahkan kamu dapat menghitung pergerakan rata-rata harga untuk waktu yang lumayan lama sekitar 50 hari.

  • Indikator Simple Moving Average atau SMA

Selanjutnya masih ada Simple Moving Average atau yang dikenal dengan singkatan SMA. Karakteristiknya merupakan bagian dari indikator sebelumnya yaitu Moving Average yang dipecah menjadi beberapa kategori.

Simple Moving Average atau SMA diplot berdasarkan data harga dari periode. Tujuannya agar mendapatkan rata-rata harga sesuai hari yang ingin dihitung data harganya dengan metode SMA.

  • Indikator Exponential Moving Average atau EMA

Di urutan ketiga terdapat Indikator Exponential Moving Average atau EMA. Indikator yang satu ini juga merupakan bagian dari jenis Moving Average pertama yang kemudian dipecah.

Karakteristik Exponential Moving Average atau EMA menitikberatkan pada data harga terbaru. Sehingga potensi indikator kripto paling akurat ini bisa memunculkan aksi terdapat harga pasar terbaru.

  • Indikator Relativ Strenght Index atau RSI

Indikator selanjutnya adalah Relativ Strenght Index yang tidak dapat dipisahkan dari analisa berbasis grafis di Kripto. RSI merupakan indikator momentum yang berperan untuk menunjukkan kondisi aset.

Sebuah aset yang oversold maupun overbought akan lebih mudah terdeteksi menggunakan analisa RSI. Selain itu fungsinya untuk mengukur besaran perubahan harga terbaru yang kemudian ditampilkan sebagai osilator.

  • Indikator Moving Average Convergence Divergence atau MACD

Indikator MACD adalah indikator yang digunakan untuk mengikat momentum suatu aset. Sehingga strategi tersebut akan menunjukkan hasil hubungan diantara dua moving average yang terdiri dari garis sinyal dan garis MACD.

  • Indikator Stochastic RSI atau StochRSI

StochRSI sebenarnya merupakan osilator mementum yang bermanfaat untuk menentukan adanya aset oversold dan overbought. Indikator tersebut juga turunan dari RSI namun menerapkan rumus isolator StochRSI terhadap nilai RSI biasa.

  • Indikator Bollinger Bands atau BB

Bollinger Bands atau BB digunakan untuk mengukur adanya volatilitas pasar dan kondisi aset oversold maupun overbought. Indikatornya terbagi ke dalam tiga garis yaitu band atas, bawah dan tengah.

Baca Juga  Pengertian Scalping Crypto untuk Trader Pemula

Pada akhirnya setiap indikator di atas memiliki fungsi dan keterikatan pada masing-masing karakteristiknya. Kamu dapat menggabungkan indikator Kripto di atas agar peluang cuan semakin besar.

 

Disclaimer
Artikel atau konten baik yang berupa data dan/atau setiap informasi yang tersedia pada Teknojitu memiliki tujuan untuk memberikan informasi serta referensi, BUKAN memberikan saran ataupun nasihat dan mengajak secara langsung dalam investasi dan trading beresiko kepada anda. Segala yang disebutkan dalam artikel bukan merupakan jenis dari tawaran atau hasutan, rekomendasi atau dukungan untuk membeli dan menjual dari aset kripto apapun itu.

Market atau Perdagangan pada semua pasar keuangan termasuk seperti Cryptocurrency pastinya melibatkan risiko yang bisa mengakibatkan kerugian dan kehilangan aset dana anda. Untuk hal ini sebelum berinvestasi, anda wajib melakukan riset secara menyeluruh karena segala keputusan anda dalam berinvestasi/trading ada pada tangan investor setelah mengetahui akan segala risiko dan keuntungan yang akan didapat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *